Pages

Friday, December 16, 2011

Resensi Novel "Sepocong Kisah Kunti"


            Jika kita mendengar nama kunti disebut- sebut akan membuat bulu kuduk kita merinding. Namun kisah kunti di buku “eloh gue end” sama sekali gak bikin merinding, tapi malah bikin perut sakit gara- gara ketawa habis baca buku ini.
            Buku ini tebalnya 137 hal. Cocok sekali untuk orang yang butuh hiburan. Cerita ini mengisahkan kunti yang mencintai pocong. Namun kisah cintanya berakhir tragis, karena pocong memutuskan kunti secara sepihak. Kunti gak terima dengan perlakuan si pocong yang telah menyakiti hatinya. Oleh karena itu kunti mempunyai keinginan untuk membalas perbuatan pocong . akhirnnya kunti berhasil menjadi artis yang terkenal. Dan itu pembalasan atas perbuatan pocong yang telah menyakiti hatinnya tersebut.
            Awal mula kisah ini adalah ada seorang wanita cantik bernama kunti yang bersekolah di sekolah setan. Dan ia bertemu dengan pocong yang menjadi juara puisi se dunia setan.  Kunti juga ikut dalam klub madding di sekolah itu. Suatu hari si kunti hendak mewawancarai pocong untuk mengisi artikel madingnya. Namun, pocong tidak mau di wawancarai dan pergi begitu saja. Dan ketika pocong tersebut melompat, kunti tak sengaja menginjak kain kafan pocong, dan pocongpun terjatuh. Saat itulah ketika kunti melihat mata pocong yang berkaca- kaca, si kunti merasa dirinnya terpesona dan jatuh hati pada pocong.
            Sejak itulah benih- benih cinta itu tumbuh diantara mereka. dengan berjalannya waktu pocong menjadi terkenal dan genit kepada wanita- wanita lainnya. Dia berpacaran dengan banyak orang. Kunti yang gerah dengan semua itu, kemudian mencoba tenar mengalahkan ketenaran pocong. Akhirnnya suatu hari kunti menjadi tenar. Pocong jatuh hati dengan kecantikan si kunti. Namun kunti tak menghiraukannya , dengan alas an dulu pocong telah menolak  mentah- mentah kunti.
            Banyak kelebihan dalam pembuatan buku ini. Cerita humornnya yang bikin menggelitik membuat perut sakit karena ketawa. Cerita humor, mistis dan cinta dan dipadukan menjadi satu membuat buku ini semakin menarik.

No comments:

Post a Comment